SOUN

Soun merupakan salah satu produk yang di hasilkan oleh masyarakat Manjung yang go Internasional.

GOES TO KETEP

Kebersamaan memang asik tapi lebih asik poto-poto kata orang.

LELUCON

Lelucon bukan berarti kebodohan dan lelucon bagian dari kelompok kami dan kami bangga.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 06 Juli 2012

Sejarah Mie soun




Sejarah Industri Mi Soon

Geliat kemajuan desa Manjung sebenarnya sudah mulai sejak tahun 1970 an. Adalah Bp. Somosuwito warga desa yang mengabdi pada seorang Cina di kota Klaten pemilik perusahaan soon. Saat itu tahun 1960 Bp. Somo sebagai pegawai di sana dan dengan kegigihannya beliau mengusai teknis pembuatan soon. Maka pada tahun 1965 Bp. Somo memulai usahanya membuat mi soon dengan alat seadanya. Dinamika seorang usaha telah dialaminya, mulai dari kesulitan mendapatkan bahan baku, kegagalan produksi, sulitnya memasarkan produk sampai kritik pedas di media massa bahwa soonnya tidak higienis karena ketika itu proses pengadukan adonan bahan baku menggunakan kaki. Sebagaimana layaknya seorang wirausahawan, pak Somo dan beberapa kawan yang telah ikut-ikutan memproduksi soon mempunyai pandangan hidup yang jelas yaitu: kegagalan itu sebenarnya hanya kesuksesan yang tertunda. Jadi kegagalan-kegagalan selalu dijadikan bahan pelajaran dan kritikkan dari siapapun diterima demi kemajuan usahanya.

Kini mental wirausahawan ini telah melekat pada para pengusaha soon di Manjung yang sebagian besar sudah generasi kedua, anak-anak pengusaha perintis seperti Bp. Somosuwita dan kawan-kawan. Apabila kita hitung sejak mulainya industri soon di desa Manjung hingga kini industri skala rumah tangga ini telah memasuki 4 dasa warsa, namun demikian keberadaannya masih tetap lancar dan selalu muncul inovasi-inovasi baru mulai dari inovasi teknologi sampai dengan sistem penyangga permodalan. Mi soon atau lebih populer disebut mi putih adalah jenis makanan yang mempunyai tampilan seperti tali senar raket tenis, merupakan bagian terpenting dari berbagai jenis makanan seperti; bakso, soto, resoles, bakwan, sop dan beberapa jenis makanan tambahan lainnya. 70 kk memiliki usaha soon dengan omset lebih kurang Rp. 30 juta per pengusaha.

Selasa, 13 Maret 2012

ABOUT

Manjung merupakan sebuah desa kecil di wilayah Klaten, Jawa Tengah.Sebuah desar yang tengah berkembang di sebuah kota Industri di Klaten ini.sekarang kami ingin membuktikan bahwa kami BISA membuat image baru di mata Indonesia tentang desa kami.

Manjung merupakan kawasan yang sangat terkenal di Wilayah Klaten mungkin anda bertanya-tanya mengapa saya membuat blog ini, Saya ingin membuat desa Manjung terkenal lewat industri maupun lewat dunia maya khususnya untuk di era globalisai ini

Oke, disini kami tidak ingin menambah carut marut informasi yang ada di internet ini. Semua artikel tentang Desa manjung belum begitu banyak di simpan oleh Mbah Google.

Disini kami hanya ingin mengungkap sisi lain dari desa Manjung yang suka bermain dan bercanda. Kita disini cenderung membahas kegiatan sehari-hari dan agenda anggota komunitas saja. Di antaranya futsal, Nyinom, liburan dan kumpul bersama. Semuanya terangkum polos dan santai apa adanya, haha

Di blog ini juga kami gunakan untuk membangun pertukaran informasi dan jalinan silaturahmi pada saat kami berpisah nantinya. Diharapkap dengan adanya blog ini semua member dapat berbagi ilmu, informasi atau mungkin curhat tentang suka dan duka yang dialami.


Kami memang bangga dengan apa yang telah kami lakukan bersama
Sekian dari saya apabila ada salah kata kami mohon maaf karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT dan Sempurna hanyalah lagu milik Andra&The Backbone. 



Jumat, 17 Februari 2012

Kunjungan Malasyia ke Manjung, Ngawen, Klaten


Manjung -Di tengah kemelut antardua negara serumpun, pejabat Malaysia justru berkunjung ke Klaten untuk belajar mengelola limbah.
Utusan dari Jawatan Alam Sekitar Negara Malaysia (semacam Kementerian Negara Lingkungan Hidup di Indonesia-red), Kamis (18/6), juga singgah ke sentra industri kecil suun di Desa Manjung Kecamatan Ngawen.
Rombongan yang dipimpin Syamsudin bin Abdul Latif itu datang untuk belajar mengenai pengelolaan limbah yang baik dan benar untuk industri serupa di negeri jiran. Namun, hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bagi para pengusaha lokal.
Salah seorang pengusaha mi suun, Harjanti mengatakan, dirinya khawatir kalau-kalau orang-orang Malaysia itu justru menyaingi suun Indonesia. “Piye ya? Kalau bilang juga agak sulit, kalau disaingi? Iya (ada kekhawatiran), tapi ya gimana lagi,” aku Harjanti saat ditemui di lokasi industrinya.
Kendati demikian, Harjanti mengaku telah mematenkan produknya di Yogyakarta. ”Sudah paten, bahkan merknya juga sudah.”
Pimpinan rombongan Jawatan Alam Sekitar Negara Malaysia, Syamsudin bin Abdul Latif mengatakan, pihaknya datang ke Klaten untuk belajar mengenai instalasi pengolahan air limbah dari pati aren dalam proses pembuatan mi suun itu. Pihaknya saat ini tengah mengambil studi untuk mengamati pengelolaan limbah karena industri serupa juga ada di Malaysia.
Yang bisa diambil ilmunya dari Klaten, jelas Syam, adalah bagaimana industri kecil ditempatkan dalam satu kawasan khusus. Selain itu, pengolahan limbah juga dilakukan secara terpadu. “Supaya air limbahnya disatukan. Kebanyakan tempat (di Malaysia) dimulaikan berkesendirian,” jawabnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Klaten, Bambang Agoestiono yang hadir dalam kesempatan itu mengungkapkan, tak perlu ada kekhawatiran terkait ulah Malaysia yang belajar pengelolaan limbah ke Indonesia.